Perpustakaan Universitas Indonesia
Proyek
ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun
1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggaran sekitar Rp100
miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang
berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang
ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun yang akan semakin menambah keindahan
bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman.
Bangunan
perpustakaan yang akan menjadi iconic atau landmark ini, mempunyai konsep
sustanable building yang ramah lingkungan (eco friendly), bahwa kebutuhan
energi menggunakan sumber energi terbarukan, yakni energi matahari (solar
energy), maka nantinya di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik
dalam bentuk apa pun. Nanti semua kebutuhan plastik akan diganti dengan kertas
atau bahan lain. Bangunan ini juga didesain bebas asap rokok, hemat listrik,
air dan kertas.
Perpustakaan
ini mampu menampung sekitar 10.000 orang pengunjung dalam waktu bersamaan atau
sekitar 20.000 orang per hari. Koleksi buku di dalamnya akan menampung 3-5 juta
judul buku. Sistem IT mutakhir juga akan melengkapi perpustakaan tersebut
sehingga memungkinkan pengunjung leluasa menikmati sumber informasi elektronik
seperti e-book, e-journal dan lain-lain.
Komponen
Eko-arsitektur yang diterapkan pada bangunan :
1. Penggunaan
bukit buatan sebagai potensi pemanfaatan atap untuk fungsi penghijauan.
Sedangkan pencahayaan alam dilakukan melalui beberapa skylight.
2. Di
punggung bukit bangunan di timbun tanah dan ditanami rerumputan yang berguna
sebagai pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya, hingga dapat mereduksi
fungsi alat pendingin udara sampai 15 persen.
3. Di
antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan-jaringan selokan yang di
sampingnya terdapat kaca tebal bening selebar 50 sentimeter. Selokan itu untuk
mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem
pencahayaan.
4. Penggunaan
energi matahari dilakukan melalui solar cell yang dipasang di atap bangunan.
5. Dilengkapi
sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk
menyiram di punggung bangunan. Dengan diproses terlebih dahulu melalui
pengolahan limbah atau sewage treatment plant (STP).
6. Menggunakan
panel surya sebagai sumber energinya.
No comments:
Post a Comment