COKI SI ANAK PETANI
Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita coki sebelumnya
SINOPSIS AWAL
:
adalah
anak dari seorang petani yang tergolong kurang mampu di desanya, namun berkat
kecerdasan coki dalam membuat karya tulis, akhirnya coki pun dapat membanggakan
orang tuanya dengan memenangkan perlombaan karya ilmiah tingkat SMU. Setelah
lulus dari sekolahnya coki pun melanjutkan pendidikannya ke sebuah universitas
negeri di luar kota.
SINOPSIS
KELANJUTAN :
Di
kota tempatnya tinggal saat ini, coki melanjutkan pendidikannya di Universitas
Gunadarma di jurusan sastra, ia mengikuti pelajaran dengan baik demi membanggakan
kedua orang tuanya di kampong, juga untuk memikat hati zaenab, seorang
sahabatnya dari SMU yang diam-diam disukainya. Coki sangat gemar mengikuti
lomba-lomba karya tulis di kampusnya dan tak jarang pula ia berhasil
memenangkan lombanya sehingga dia berhasil mendapatkan berbagai macam
penghargaan di bidang karya tulis remaja oleh beberapa perusahaan percetakan
buku terkemuka di Indonesia.
Coki
berhasil lulus dengan nilai yang sangat memuaskan di kampusnya, coki pun
berniat untuk mencari pekerjaan dalam bidang penulisan buku novel di sebuah
perusahaan percetakan yang telah menawarkan pekerjaan untuknya. Karena tergiur
dengan gaji yang cukup besar yang dapat diterimanya, coki pun menerima tawaran
pekerjaan tersebut.
Di
tempat kerjanya coki bertemu dengan rekan kerjanya Rendy (Produser), Anton
(Novelis) dan Angle (istri anton), mereka sangat akrab dan professional dalam
pekerjaannya.
3
tahun telah berlalu, coki pun kini telah mapan dan kaya raya, ia berniat untuk
mencari istri sebagai pendamping hidupnya, ia pun kembali ke kampong asalnya
untuk melamar zaenab sebagai calon istrinya. Mengetahui ketampanan dan
kemapanan coki saat ini zaenab pun langsung menyetujui lamaran dari calon
suaminya tersebut.
Setelah
resmi menikah, coki pun mengajak istri dan anaknya (izul) untuk ikut tinggal di
kota bersamanya dengan alasan pekerjaannya yang tidak mungkin untuk ia
tinggalkan. Zaenab dan anaknya pun menyetujui ajakan tersebut, hingga kemudian
mereka berpamitan dengan kedua orang tua mereka untuk tinggal di kota dan
berjanji untuk kembali ke kampungnya minimal 3 bulan sekali.
Di
kota zaenab merasa adanya perbedaan antara hidup di daerah kampong rumahnya
yang lama dengan hidup di Kota metropolitan tempatnya tinggal dengan suaminya
coki saat ini. Zaenab merasa kurang nyaman tinggal disana, udaranya kotor,
tetangganya kurang ramah, panas, bising, gersang, dan gaya hidup yang serba
glamour yang sebenarnya sangat dibencinya karena itu hanya menghambur2kan uang
saja. Dengan berat hati zaenab pun tetap menuruti kemauan suaminya untuk tetap
mengikuti cara hidup di kota tersebut, ia diharuskan memakai perhiasan yang
mahal sebagai bukti kekayaan yang dimiliki coki.
Suatu
ketika, coki dan kerabat2nya bertemu dalam suatu pertemuan singkat untuk
membahas sebuah proyek pembuatan film yang diangkat dari kisah dalam novel yang
dibuat oleh coki pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah disepakati mereka akan
memulai proyek tersebut pada awal tahun yang akan datang dengan didanai oleh
sebuah perusahaan yang punya investasi besar dalam pembuatan film dalam negeri.
Coki merasa senang mendengar putusan tersebut, ia segera memberitahu istrinya
akan rencananya untuk membuat film tersebut, coki juga menjanjikan istrinya
akan dibelikan sebuah mobil mewah yang baru untuk mengantarkan zaenab kemanapun
dia mau dengan membayarnya secara berangsur karena coki berfikir akan
mendapatkan penghasilan yang sangat besar dari hasil pembuatan proyek filmnya
tersebut, namun zaenab kurang merasa senang mendengarnya, ia justru sedih
melihat kehidupan suaminya yang terlalu glamour dan jauh dari nilai-nilai
agama, coki sudah jarang sekali melakukan solat ataupun mengaji, ia selalu
sibuk dengan pekerjaanya.
Di
suatu sore coki, rendy dan anton bertemu di kantor dan melakukan perbincangan
kecil, isi dari perbincangan itu adalah sebuah ajakan bagi coki untuk agar ia
memiiliki istri muda, anton beralasan dengan wajahnya yang tampan serta
hartanya coki yang melimpah mengapa tidak seorang coki memiliki istri 2, coki
bingung karena ia takut istri pertamanya akan marah mengetahui kalau dia
memiliki istri lagi. Rendy pun memberikan solusi, anton menyarankan agar coki
melakukan nikah siri agar tidak diketahui oleh anak dan istrinya. Setelah
pertimbangan yang memakan waktu akhirnya cokipun menuruti saran dari anton dan
rendy. Ternyata perbincangan di kantor tersebut terdengar oleh sekretaris
pribadinya coki yang bernama (Anisa), ia sangat terkejut mengetahui bosnya akan
menikah lagi tanpa sepengetahuan dari istri dan anaknya. Anisa yang sebenarnya
juga merupakan teman dari Zaenab tidak tega mendengar suami dari temannya itu
berperilaku sedemikian jahat kepada zaenab, anisa pun mengajak zaenab untuk
bertemu di suatu tempat untuk memberitahukan tindakan suaminya tersebut.
Mendengar perkataan anisa, zaenab sedikit tidak percaya dan sangat sedih
tentunya mengetahui suaminya bertindak seperti itu.
Coki
pun diam-diam berkenalan dengan seorang gadis kota yang cantik bernama dinda,
mereka sering jalan bersama dari mulai nonton bareng, makan di café, sampai
akhirnya mereka menyepakati keputusan untuk menikah siri.
Setelah
pernikahan sirinya dengan dinda, coki pun jadi jarang pulang ke rumahnya, ia
beralasan kepada zaenab bahwa dia sedang ada pekerjaan mengenai filmnya yang
tidak dapat ditinggal pulang. Untuk beberapa lama zaenab pun percaya, tetapi
karena terlalu sering coki tidak pulang ke rumah, zaenab pun curiga akan
kebenaran perkataan dari sahabatnya anisa itu. Karena tidak kuat dengan sakit
hatinya terhadap suaminya itu, zaenab pun memutuskan untuk pulang ke kampungnya
dengan ditemani anaknya untuk mengabarkan kedua orang tua serta mertuanya di
kampung tentang kejahatan suaminya. Zaenab berpamitan dengan anisa sahabatnya
dan pergi meninggalkan ibu kota.
Pada
suatu sore coki pulang ke rumah dan mendapati istri dan anaknya tidak ada di
rumah, ia bingung dan tidak tau harus berbuat apa. Padahal coki telah
membelikan sebuah mobil mewah untuk istrinya tersebut walaupun masih menyicil.
Dan setelah coki menanyakan tentang keberadaan istrinya kepada anisa, coki pun
tau kalau istrinya kini sedang berada di kampungnya. akhirnya coki pun tidak
memperdulikannya dan kembali ke rumah istri mudanya
Suatu
hari coki diminta untuk datang ke kantor di hari minggu, coki pun jengkel
karena di hari liburnya dia harus pergi ke kantor tanpa sebab yang jelas,
dengan setengah hati coki pun pergi ke kantor setelah pamit kepada istri
mudanya. Sesampainya di kantor, ternyata telah menunggu rekan kerjanya rendy
dan anton.
Betapa
kagetnya coki begitu mendengar kabar dari rekan kerjanya bahwa proyek pembuatan
film tersebut gagal, karena perusahaan yang memberikan dana sebagai modal
pembuatan film tersebut sedang mengalami krisis besar-besaran sehingga
perusahaan itu terpaksan gulung tikar dan berhenti mendanai pembuatan film
tersebut.
Coki
mengalami depresi berat, emosinya tak terkontrol, karena investasi yang telah
dia keluarkan selama ini ternyata sia-sia dan gagal total akibat bangkrutnya
perusahaan tersebut.
Dan
akibat gagalnya proyek pembuatan film tersebut, coki pun tidak bias membayarkan
semua hutang-hutangnya yang menumpuk dari hasil pembelian perhiasan mahal serta
mobil mewahnya. Coki bangkrut, semua aset mobil, rumah dan barang-barang
mewahnya disita oleh pihak bank. Coki dan istri mudanya pun tinggal di sebuah
kontrakan kecil. Dan karena tidak tahan dengan hidupnya yang susah saat ini,
istri muda coki pun menceraikan coki karena dinilainya tidak mampu untuk
menafkahi hidupnya.
1
bulan lamanya coki hidup sendiri di kontrakan itu, dan karena tidak kuat, coki
pun memutuskan untuk pulang kepada kedua orang tuanya di kampung untuk meminta
belas kasihan dari kedua orang tuanya, tetapi sebaliknya coki malah tidak
diterima keberadaannya di desa tersebut, orang tuanya yang tau tentang
kejahatan coki kepada istrinya memaki-maki coki, akhirnya merasa diusir oleh
orang tuanya sendiri coki pun memutuskan untuk kembali ke kota dan mencari
nafkah seadanya dengan menjadi tukang ojek.
Nilai moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah:
“Janganlah menghianati cinta seorang istri yang tulus dan
janganlah gila terhadap harta yang dimiliki, karna harta bukanlah kekayaan yang
abadi”
No comments:
Post a Comment